Bau proton di pagi hari, itulah yang dicintai di CERN. Jumat lalu, laboratorium fisika partikel milik Eropa untuk riset nuklir itu mulai menguji sistem penginjeksi sinar proton ke dalam Large Hadron Collider (LHC). Bagi yang belum tahu, instrumen ini berupa akselerator partikel raksasa bergaris keliling 27 kilometer.Berbeda dengan mesin sebelumnya yang menggunakan elektron, kali ini CERN